🐋 Khotbah 40 Hari Setelah Kematian

KhotbahSyukur 1 tahun meninggal Mazmur 136:1-3 S'mua Baik DEAR PELANGI. Blog yang berbagi Spirit, Informasi dan Inspirasi melalui Firman Tuhan dan Suka Duka Kehidupan Hari ini kita mengucapsyukur kepada Allah atas kebaikan Tuhan setelah setahun sepeninggal Almarhum kekasih kita dari tengah - tengah keluarga dan kita sekalian. 3 Peristiwa Mendebarkan Setelah KematianPertama Alam KuburKedua Hisab Perhitungan AmalKetiga Mizan Penimbangan Amal Materi Khutbah Jumat Peristiwa Mendebarkan Setelah Kematian Oleh Ust. Abdul Halim Tri Hantoro, * Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد Segala puji bagi Allah Ta’ala, Dzat yang Maha Mulia dengan segala kesempurnaan sifat-Nya. Hanya kepada-Nya kita mengabdikan diri, dan hanya kepada-Nya kita memohon rahmat. Allah berfirman, وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul Muhammad, agar kamu diberi rahmat.” QS. Āli ’Imrān 132 Shalawat dan salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. kepada para istri beliau, para sahabat dan segenap umatnya yang berpegang teguh kepada Islam sampai akhir zaman. Mari kita semua berusaha untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata’ala di mana saja berada, mengiringi setiap kelalaian dan perbuatan dosa dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapusnya. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Sebagai orang beriman, bagaimanakah seharusnya kita memandang kehidupan yang di jalani di dunia ini? Salah satu jawabannya adalah bahwasanya orang beriman memandang kehidupan dunia ini berjalan amat singkat. Sebagaimana dalam sebuah sya’ir dikatakan, الْحَيَاةُ… مَا هِيَ إِلاَّ قِصَّةٌ قَصِيْرَةٌ مِنْ تُرَابٍ عَلَى تُرَابٍ إِلَى تُرَابٍ، ثُمَّ حِسَابٌ فَثَوَابٌ أَوْ عِقاَبٌ “Kehidupan…tidak ubahnya ibarat cerita pendek, awalnya dari tanah, kemudian hidup di atas tanah, kemudian kembali ke tanah. Lalu ditegakkan hisab maka ia akan diberi pahala ataukah mendapat siksa.” Allah subhanahu wata’ala menjelaskan dalam firman-Nya akan hakikat kehidupan yang singkat ini, وَمَا هَٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَهۡوٞ وَلَعِبٞۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ لَهِيَ ٱلۡحَيَوَانُۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ “Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” QS. Al-Ankabut 64 Syaikh as-Sa’di menjelaskan ayat di atas dalam tafsirnya, Allah menceritakan tentang keadaan dunia, bahwasanya ia adalah tempat gurauan hati dan permainan badan, karena Allah menjadikannya hanya sebagai hiasan saja dan tempat kesenangan. Ia pun akan sirna dengan cepat dan segera habis sehingga tidaklah orang yang terlalu mencintainya kecuali ia akan menyesal. Taisir Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, 1/635 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga menjelaskan dalam sabdanya ketika menasihati sahabat Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau musafir.” HR. Al-Bukhari Hadits di atas merupakan landasan agar manusia tidak memiliki angan-angan yang panjang di dunia. Orang beriman tidak sepantasnya menganggap dunia ini sebagai tempat tinggalnya yang abadi. Namun, seyogianya ia menganggap hidup di dunia ini amatlah singkat seperti musafir yang sedang menyiapkan bekal bepergian menempuh perjalanan yang sangat panjang. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Kemudian apakah yang menjadikan perjalanan kehidupan di dunia ini amat cepat? Hal itu terjadi karena adanya kematian. Datangnya tiba-tiba tanpa kenal waktu, tempat, dan keadaan. Menimpa siapa pun dari makhluknya; anak kecil, remaja, dewasa, maupun orang yang sudah lanjut usia. Materi Khutbah Jumat Tamhish, Ujian dalam Meraih Jannah Allah subhanahu wata’ala berfirman, كُلُّ ‌نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ … “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati…” QS. Ali Imran 185 Dan firman-Nya قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ ‌مُلَٰقِيكُمۡۖ… “Katakanlah Muhammad sesungguhnya kematian yang kalian selalu lari darinya, pasti akan menghampiri dirimu…” QS. Al-Jumu’ah 8 Dan firman-Nya وَجَآءَتۡ سَكۡرَةُ ٱلۡمَوۡتِ بِٱلۡحَقِّۖ… “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya…” QS. Qaaf 19 Syumaith bin Ajlan berkata “Barang siapa menjadikan maut senantiasa ada di hadapan kedua matanya, dia tidak akan peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya.” Mukhtashar Minhajul Qasidin, 483 Bagi orang yang beriman, bukanlah kematian yang ia takuti, melainkan apa yang akan terjadi setelahnya yang mereka khawatirkan. Sebagaimana hal itu diakui sendiri oleh seorang sahabat Nabi yang mulia yaitu Abdullah bin Rawahah. Ketika itu beliau dipilih untuk memimpin satuan pasukan di samping dua sahabat lainnya, yakni Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib untuk bergerak ke Mu’tah. Ketika rombongan pasukan hendak berangkat, terlebih dulu kaum muslimin berpamitan dengan mereka satu persatu. Ketika mereka menyalami Abdullah bin Rawahah, mereka melihatnya menangis keras. Lalu ditanyakan kepadanya, “Kenapa engkau menangis wahai Ibnu Rawahah?” Ia menjawab, “Aku menangis bukan karena khawatir kehilangan dunia, atau khawatir terhadap kematian. Melainkan yang aku takuti adalah firman Allah وَإِن مِّنكُمۡ إِلَّا وَارِدُهَاۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتۡمٗا مَّقۡضِيّٗا “Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya neraka. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketetapan yang sudah ditetapkan.” QS. Maryam 71 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Demikian halnya kita semua, jamaah sekalian. Bukan kematian yang kita takuti, sebab kematian adalah sebuah kepastian yang akan kita alami. Namun yang kita takutkan apa yang terjadi setelah kematian. Sehingga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi nasehat akan pentingnya membekali diri untuk menghadapi hari setelah kematian ketika ada seorang sahabat yang bertanya kepada beliau. “Wahai Rasulullah, siapakah orang beriman yang cerdas itu?” Beliau menjawab, أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian.” HR. Ibnu Majah No. 4259 3 Peristiwa Mendebarkan Setelah Kematian Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Ada tiga tempat tinggal setelah kematian yang mendebarkan bagi kita semua. Ya, mendebarkan. Karena itu menentukan selamat atau tidaknya kita. Siapa yang bisa melewatinya dengan baik, maka besar kemungkinan ia berakhir dengan Bahagia. Namun jika ia melewatinya dengan berat maka besar kemungkinan berakhir dengan celaka. Pertama Alam Kubur Alam kubur adalah persinggahan pertama yang pasti akan dilalui manusia setelah kematian. Ia begitu mendebarkan karena kita tidak mengetahui apakah di sana kita termasuk yang mendapatkan nikmat atau siksa. Setiap kali sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu anhu melewati kuburan, beliau menangis dengan keras seraya berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Materi Khutbah Jumat Abu Darda’, Teladan dalam Kebijaksanaan “Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat.” Utsman kemudian berkata, “Aku tidak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan daripada kuburan.” HR. At-Tirmidzi. Dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Futuhat Rabbaniyah, 4/192 Hakikat alam kubur adalah sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat al-Quran, salah satunya berikut ini, وَحَاقَ بِـَٔالِ فِرۡعَوۡنَ سُوٓءُ ٱلۡعَذَابِ ٤٥ ٱلنَّارُ يُعۡرَضُونَ عَلَيۡهَا غُدُوّٗا وَعَشِيّٗاۚ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدۡخِلُوٓاْ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ أَشَدَّ ٱلۡعَذَابِ “Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. dikatakan kepada Malaikat Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” QS. Ghafir 45-46 Ibnu Katsir menjelaskan, peristiwa di atas terjadi adalah saat di alam kubur. Hakikat alam kubur juga disebutkan dalam banyak hadits, salah satunya berikut ini, إِذَا أُقْعِدَ المُؤْمِنُ فِي قَبْرِهِ أُتِيَ، ثُمَّ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالقَوْلِ الثَّابِتِ} [إبراهيم 27] “Jika seorang mukmin telah didudukkan di dalam kuburnya, ia kemudian didatangi dua malaikat lalu bertanya kepadanya, maka dia akan menjawab dengan mengucapkan, Laa Ilaaha Illallah wa anna Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam’. Itulah yang dimaksud qauluts tsabit ucapan yang teguh dalam firman-Nya, Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan qauluts tsabit’.” QS. Ibrahim 27. HR. Al-Bukhari Sedangkan hakikat adanya siksa dan nikmat surga dapat kita jumpai gambarannya dalam sebuah riwayat bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melewati sebagian pekuburan di kota Madinah atau Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diazab di kuburnya. Beliau bersabda, يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ ثُمَّ قَالَ بَلَى، كَانَ أَحَدُهُمَا لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ “Keduanya sedang diazab. Tidaklah keduanya diazab karena dosa besar menurut ahli kubur. Lalu Nabi bersabda Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diazab karena tidak bersuci setelah kencing dan yang satunya selalu melakukan namimah adu domba.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Kedua Hisab Perhitungan Amal Hisab artinya adalah perhitungan. Apakah yang dihitung? Tentunya adalah amal perbuatan hamba. Perhitungan amal perbuatan hamba saat di dunia yang akan terjadi setelah kematian nanti. Hisab akhirat adalah peristiwa mendebarkan karena kita tidak tahu apakah termasuk yang dihisab dengan susah atau mudah. Jika mudah, maka ia akan selamat, wal hamdulillah. Akan tetapi jika susah, maka akan celaka, wal iyyadzu billah. Hakikat hisab amal adalah sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat al-Quran, salah satunya adalah إِنَّ إِلَيۡنَآ إِيَابَهُمۡ . ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا حِسَابَهُم “Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” QS. Al-Ghasyiyah 25-26 Materi Khutbah Jumat Karena Bertobat Jadi Kuat Memikul Derita Berat Hakikat hisab amal juga disebutkan dalam banyak hadits. Salah satunya adalah hadits yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sering berdoa di dalam shalat dengan mengucapkan, اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا “Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.” HR. Hakim dalam Al-Mustadrak Ala Shahihain, 1/255 Di persinggahan setelah kematian ini manusia terbagi menjadi tiga golongan. Pertama, mereka yang lolos dari hisab, Kedua, mereka yang dihisab dengan ringan, Ketiga, mereka yang dihisab dengan berat. Keselamatan bagi golongan pertama dan kedua, dan kecelakaan bagi golongan ketiga. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ “Barang siapa dihisab pasti ia akan diazab.” Ibunda Aisyah protes seraya bertanya, أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا [الانشقاق 8] “Bukankah Allah telah berfirman, Maka ia akan dihisab dengan hisab yang mudah.’” QS. Al-Insyiqaq 8 Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, إِنَّمَا ذَلِكِ العَرْضُ، وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الحِسَابَ يَهْلِكْ “Itu namanya adalah Al-Aradh penampakan amal. Sedangkan barang siapa yang didebat dalam hisabnya berat, maka dialah yang disiksa.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Ketiga Mizan Penimbangan Amal Mizan artinya adalah timbangan. Apakah yang ditimbang? Tentunya adalah amal perbuatan hamba saat di dunia. Yaumul mizan atau hari penimbangan amal yang akan terjadi setelah kematian ini begitu mendebarkan karena kita tidak tahu apakah termasuk yang timbangan amal salehnya lebih berat atau lebih ringan. Jika amal salehnya lebih berat, maka ia akan selamat, wal hamdulillah. Akan tetapi jika dosanya yang lebih berat, maka ia akan celaka, wal iyyadzu billah. Hakikat timbangan amal juga disebutkan dalam banyak ayat al-Quran, di antaranya sebagai berikut, وَنَضَعُ ٱلۡمَوَٰزِينَ ٱلۡقِسۡطَ لِيَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ فَلَا تُظۡلَمُ نَفۡسٞ شَيۡـٔٗاۖ “Dan Kami akan menegakkan mizan timbangan amal pada hari kiamat dengan akurat sehingga tiadalah dirugikan seorang hamba sedikit pun…” QS. Al-Anbiya’ 47 Dan firman-Nya, فَأَمَّا مَن ثَقُلَتۡ مَوَٰزِينُهُۥ. فَهُوَ فِي عِيشَةٖ رَّاضِيَةٖ. وَأَمَّا مَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ. فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ. وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا هِيَهۡ. نَارٌ حَامِيَةُۢ. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikan-nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikan-nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apa itu neraka Hawiyah? yaitu api yang sangan panas.” Hakikat timbangan amal juga disebutkan dalam banyak hadits, salah satunya sebagai berikut, كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ “Dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, namun berat pahalanya di mizan, dicintai oleh Allah; Maha suci Allah segala puji bagi-Nya, dan Maha suci Allah yang Maha Agung.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Demikian materi khutbah Jumat tentang peristiwa mendebarkan setelah kematian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga Allah Ta’ala membimbing kita untuk senantiasa menjadi hamba-Nya yang banyak melakukan amal saleh sebagai persiapan menghadapi hari setelah kematian. Amin أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. KHUTBAH KEDUA أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Download PDF Materi Khutbah Jumat Peristiwa Mendebarkan Setelah Kematian di sini DOWNLOAD PDF Semoga bermanfaat!
\n\n \nkhotbah 40 hari setelah kematian
KhotbahKristen Lukas 24:50-53. Saudara, 33,5 tahun Yesus menjalani kehidupan ini, kemudian Yesus mati diatas kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga. 40 hari lamanya Yesus bersama murid-muridnya, kemudian setelah itu Yesus naik ke sorga. Hari ini kita memperingati hari kenaikan Yesus ke sorga. Hari dimana Yesus akan berpisah dengan murid-muridnya, bukan hanya berpisah Saya memulai suatu tradisi membaca bagian tertentu dari The Star of Redemption setiap tahun pada perayaan Yom Kippur, hari Pendamaian. The Star of Redemption, yang ditulis pada kartu-kartu pos di wilayah garis depan Balkan dalam Perang Dunia I, adalah karya besar dari filsuf Yahudi Jerman abad ke-20 Franz Rosenzweig, yang memaparkan tentang cara memahami Yudaisme dan kekristenan dengan sangat komprehensif dan saling melengkapi. Pada tahun saya menikah, saya membaca refleksi Rosenzweig tentang arti Yom Kippur—hanya dua minggu sebelum pernikahan saya—dan saya dikejutkan dengan cara yang benar-benar baru. Saat saya memasuki jam-jam sore yang berat dari puasa Yom Kippur, saya sangat tersentuh dengan diskusi Rosenzweig tentang jubah luar selutut berwarna putih, yang disebut kittel kih’-tuhl, yang secara tradisional dipakai oleh pria dan di beberapa kalangan Yahudi, juga dipakai oleh wanita pada hari Yom Kippur. Sebagaimana segala sesuatu dalam Yudaisme, signifikansi dari tindakan ini memiliki makna yang berlapis. Kittel adalah jubah kedukaan tradisional Yahudi; dengan memakainya di hari Yom Kippur melambangkan kesatuan rasa bersalah orang-orang Yahudi di hadapan Tuhan, yang menjadi fokus utama dari Yom Kippur. Tuhan tidak tahan ketidakkudusan dan ketidakmurnian, dan pada hari Yom Kippur orang-orang Yahudi harus menatap wajah dosa dan kekurangan mereka sendiri. “Maafkanlah kami, ampunilah kami, tebuslah kami,” demikian isi liturgi Yom Kippur diucapkan dengan nada memohon berulang kali. Hari Pendamaian/Penebusan adalah hari penghakiman, di mana setiap orang Yahudi secara individu dan umat Yahudi secara kolektif harus memperhitungkan hutang dosa mereka di hadapan Tuhan. Meski demikian, mengenakan kittel juga menunjukkan keajaiban pengampunan dari Tuhan. Ini adalah tema utama lainnya dari Yom Kippur. Mengenakan kittel berarti secara visual mewujudkan pemikiran bahwa “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju” Yes. 118. Karena itu, bagi Rosenzweig, Yom Kippur memiliki arti yang sangat mendalam sebagai hari kehidupan dan kematian. Sebagai ganti kematian akibat dosa, Tuhan memberikan pengampunan yang melimpah dan anugerah hidup kekal kepada umat-Nya . Yang satu tidak bisa tanpa yang lain, dan masing-masing memberi makna satu sama lain. Setelah dengan tajam menjelaskan pentingnya mengenakan kittel pada hari Yom Kippur, Rosenzweig merujuk pada Kidung Agung 86, di mana kita membaca bahwa “cinta kuat seperti maut.” Rosenzweig melanjutkan “Dan inilah sebabnya mengapa setiap orang sekali seumur hidup mengenakan pakaian penguburan yang lengkap di bawah tenda pernikahan, setelah sang mempelai pria menerimanya pada hari pernikahan dari tangan mempelai wanita.” Inilah yang menyebabkan napas saya tercekat di tenggorokan saat itu. Sebelumnya saya telah membacanya berkali-kali, tetapi tidak pernah dengan gravitasi makna yang sama. Kematian dan kehidupan baru, dosa dan pengampunan, pertobatan dan pengampunan—inilah tema-tema utama seputar Yom Kippur, yang juga merupakan jalan kehidupan pernikahan sehari-hari, sebuah kenyataan yang akan saya alami secara mendalam di tahun-tahun mendatang. Secara khusus, ada satu kesempatan lagi untuk memakai kittel dalam kalender Yahudi—yaitu selama ritual tahunan Seder Paskah Yahudi, terutama oleh orang yang memimpin Seder. Pada hari khusus saat Yom Kippur tersebut, saya merenungkan tidak hanya hubungan antara Yom Kippur dan hari pernikahan seseorang, tetapi juga antara Yom Kippur dan Paskah Yahudi Passover. Banyak dari kekayaan keterkaitan teologis ini telah hilang, ketika Yudaisme dan kekristenan menjauhkan diri satu sama lain, merobek benang yang pernah terjalin menjadi ritme yang bermakna sangat mendalam dari tahun liturgikal. Akan tetapi pada tahun ini, Paskah Yahudi dan Paskah Kristen jatuh pada minggu yang sama. Ini bagaikan sebuah pengingat bagi orang Kristen tentang akar keyahudian dari keimanan kita. Yom Kippur ditetapkan dalam kitab Taurat Im. 16, 2326–32; Bil. 297-11 dan jatuh pada hari kesepuluh bulan ketujuh dalam kalender Ibrani, bulan Tishrei. Tishrei didahului oleh Elul, bulan yang berfokus pada tema pertobatan. Menurut tradisi Yahudi, periode 40 hari pertobatan dimulai di Elul dan berlanjut ke Tishrei, sesuai dengan 40 hari Musa bersyafaat bagi orang-orang Israel setelah kejatuhan mereka dalam dosa penyembahan anak lembu emas. Dalam Keluaran 32, ketika Musa menerima dua loh batu dari Tuhan di puncak Gunung Sinai, orang-orang menjadi cemas dan tidak sabar lalu membuat berhala untuk disembah. Ini merupakan suatu peristiwa yang dikenal sebagai salah satu penghinaan terbesar Israel di hadapan Tuhan. Setelah turun ke perkemahan dan melihat orang-orang menari di sekitar anak lembu emas, Musa melempar dua loh batu itu, menghancurkannya di kaki gunung. Inilah titik terendah dalam sejarah Israel, ketika kedalaman dosa dan kesalahan mereka di hadapan Allah tampaknya tidak dapat diperbaiki. Dengan kasih karunia yang sebenarnya tidak layak diterima oleh umat Tuhan, Allah memperbarui kovenan dengan umat-Nya sementara Musa membuat satu set loh batu yang baru. Semua ini menyatakan bahwa Dia adalah “TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa” Kel. 346-7. Setelah tinggal di gunung selama 40 hari 40 malam, turunlah Musa kembali ke perkemahan, dengan muka yang bercahaya. Menurut para rabi, peristiwa inilah yang menjadi hari lahirnya Yom Kippur, hari yang melambangkan puncak dosa dan kedurhakaan umat Allah dan begitu dalamnya kasih Tuhan yang tak pernah gagal serta pengampunan-Nya bagi mereka yang tidak layak. Kisah agung inilah yang dirayakan orang-orang Yahudi setiap tahun, dengan pakaian putih, yang melambangkan betapa mereka selalu membutuhkan belas kasihan dan anugerah ilahi. Kisah Paskah Yahudi Ibr. Pesach; Ingg. Passover mengisi narasi kitab Keluaran tepat sebelum tibanya umat Allah di gunung Sinai. Sebagai bagian dari penyelamatan ilahi terhadap umat Israel dari belenggu perbudakan Firaun, Tuhan mendatangkan sepuluh tulah atas orang Mesir. Sebelum tulah kesepuluh kematian anak sulung dimulai, Tuhan menyuruh Musa untuk memerintahkan setiap keluarga Israel untuk menyembelih seekor anak domba dan menggunakan darahnya untuk menandai tiang pintu dan ambang pintu rumah mereka. Roh pemusnah, yang bertugas mengambil nyawa setiap anak sulung, melihat darah di pintu masuk rumah-rumah orang Israel dan melewatkan mereka passes over, menghindarkan anak-anak sulung Israel dari kematian. Yang diperlukan bukanlah sekadar memunculkan kembali kaitan antara Paskah Yahudi Passover dan Paskah Kristen Easter. Berdasarkan petunjuk Tuhan, Musa menetapkan bahwa Israel harus merayakan hari Paskah Yahudi setiap tahun, dan sampai hari ini, orang-orang Yahudi dengan setia berkumpul untuk perjamuan makan suci pada hari ke-14 bulan pertama, bulan Nisan Kel. 12. Pada perjamuan makan itu, meja akan dihiasi dengan elemen-elemen dan makanan khusus, yang semuanya berperan untuk mengingatkan—secara harfiah, mencicipi—pengalaman malam yang penting itu dan persinggahan berikutnya sebelum melewati ganasnya gurun Sinai. Demikianlah umat Israel seterusnya mengenang kembali akan daging dan darah anak domba yang menandai—dan menyelamatkan—semua anak Abraham, Ishak, dan Yakub pada malam tergelap dalam catatan sejarah Mesir tersebut. Selama ritual Seder Paskah tahunan, orang-orang Yahudi menghidupi dan menghadapi sekali lagi kesusahan dalam perbudakan, air mata keputusasaan, dan bahkan tangisan orang Mesir. Akan tetapi orang-orang Yahudi juga memperingati kemenangan atas pembebasan dari perbudakan, kegembiraan atas awal yang baru, misteri kuasa dan kasih Tuhan, dan pengharapan bahwa suatu hari nanti mereka akan membangun rumah yang layak di Tanah Perjanjian. Seperti yang dijelaskan keempat Injil, Paskah Yahudi berfungsi sebagai latar belakang masuknya Yesus ke Yerusalem, perjamuan terakhir-Nya dengan para murid-Nya, dan kematian serta kebangkitan-Nya. Konstantinus di Konsili Nicea memutuskan untuk memisahkan Paskah Yahudi dari Paskah Kristen. Ini merupakan sebuah keputusan yang menggerakkan proses panjang penghapusan akar budaya Yahudi dari Pekan Suci. Untuk menekankan dan menemukan kembali kekayaan hubungan yang mendasar ini, yang diperlukan bukanlah sekadar memunculkan kembali kaitan antara Paskah Yahudi dan Paskah Kristen, melainkan juga perlu memasukkan Yom Kippur ke dalam pemahaman kita tentang Pekan Suci. Dalam pemikiran Rosenzweig, serta dalam tradisi Yahudi pada umumnya, sebuah tallit—selendang doa Yahudi yang ikonik—adalah simbol dari sebuah kittel. Secara tradisional, tallit juga berwarna putih, dan umumnya hanya dipakai di siang hari, terkecuali pada malam Yom Kippur, selendang ini dikenakan setelah matahari terbenam. Bahkan, sudah menjadi tradisi untuk memakainya sepanjang hari selama Yom Kippur. Banyak pria Yahudi tidak memiliki atau memakai tallit sampai setelah mereka menikah, dan sudah merupakan tradisi bagi pengantin wanita untuk memberikan tallit daripada kittel kepada pengantin pria pada hari pernikahan mereka. Tunangan saya, Yonah, memegang tradisi ini. Dan sebelum kembali ke Amerika untuk pernikahan kami, kami pergi ke mal Ramot di luar Yerusalem dan memilih tallit yang indah untuk saya berikan kepadanya sebagai bagian dari upacara pernikahan kami. “Oleh karena itu, kita seharusnya tidak memiliki kesamaan dengan orang-orang Yahudi, karena Juruselamat telah menunjukkan kepada kita cara yang lain,” demikianlah Konstantinus menegaskan di Konsili Nicea. “Dalam perayaan yang paling suci dari semua festival, sungguh sangatlah tidak pantas untuk mengikuti perhitungan orang-orang Yahudi, yang telah mengotori tangan mereka dengan kejahatan yang paling menakutkan, dan yang pikirannya telah dibutakan.” Momen dalam kehidupan gereja yang demikian dikenal sebagai kontroversi Quartodeciman, karena masalah yang dihadapi adalah perayaan Paskah orang Yahudi pada hari ke-14 quarta decima dalam bahasa Latin bulan Nisan. Kaum Quartodeciman adalah mereka yang menyukai perhitungan Paskah sesuai dengan perayaan Paskah komunitas Yahudi. Dahulu hal ini sangat dipegang teguh, karena pada dasarnya ini mengikatkan kalender Kristen ke kalender Yahudi. Namun keterikatan itu menjadi tidak dapat ditoleransi oleh gereja, karena itu gereja berusaha melepaskan diri dari Yudaisme, dan Konsili Nicea memperkuat pemisahan ini. Yang hilang dalam keputusan ini adalah hubungan intensional yang dibuat dengan sangat jelas di dalam Injil. Makna dan signifikansi Pekan Suci hanya dapat dipahami sepenuhnya jika kita melihat sejarah Israel seraya kita menjalaninya. Kematian dan kebangkitan Mesias dipersiapkan polanya setelah umat Israel keluar dari Mesir, yang menjadi momen terbentuknya orang-orang Yahudi. Pada momen penting dari pendirian gereja ini, dengan pencangkokannya ke dalam kovenan abadi Israel dengan Allah, Yesus menjadi Anak Domba Paskah yang oleh darah-Nya umat Allah diampuni. Seperti yang kita lihat di bidang-bidang lain, teologi Kristen sering kali berusaha menguraikan dengan rapi unsur-unsur yang oleh teologi Yahudi dibiarkan nyaman dalam ketegangan. Kontras ini juga disorot dalam perbedaan yang mungkin terjadi antara Paskah Yahudi dan Paskah Kristen. Bagi gereja, Jumat Agung diperuntukkan bagi kematian, sedangkan hari Minggu ditetapkan sebagai perayaan kebangkitan hidup. Pengaturan ibadah temporal ini dapat berakhir dengan kesimpulan bercabang dua antara kehidupan dan kematian, sehingga memunculkan pernyataan yang berani dan dualistik bahwa, pada hari Minggu, kematian tidak lagi menjadi kekuatan yang perlu kita perhitungkan sama sekali. Kita diberitahu untuk berpegang teguh pada kehidupan dan melupakan kuasa maut, karena Yesus meninggalkan kematian sekali untuk selamanya di dalam kubur-Nya yang kosong. Dan sengat maut pun dapat dipindahkan kepada orang-orang di luar tembok gereja. Pesan ini sangat membingungkan dan pada akhirnya, tidak manusiawi. Seperti yang telah dialami oleh sebagian besar kita, kenyataan hidup jauh berbeda dari pernyataan sederhana bahwa kematian/maut telah ditaklukkan oleh kebangkitan. Maut, dalam segala bentuknya yang berbahaya, masih menyelimuti kehidupan kita sehari-hari. Bahkan setelah kebangkitan Yesus yang mulia, kita terus bergumul dengan dimensi kemanusiaan kita yang menggelisahkan trauma yang kita hidupkan kembali, kehilangan yang kita tanggung, kekecewaan yang kita kumpulkan, kecemasan yang melumpuhkan kita. Dan sayangnya, gereja bisa salah mengirim pesan terselubung bahwa apabila kita terganggu oleh pergumulan yang nyata ini, entah bagaimana hal itu menandakan bahwa kita kurang beriman atau salah memahami inti pesan dari kekristenan. Pada sisi lain, Paskah Yahudi merangkul jalinan yang rumit antara kehidupan dan kematian; bahkan, Paskah Yahudi menggambarkan kehidupan dan kematian sebagai kekuatan yang saling terjalin dan konvergen. Sementara kehidupan pada akhirnya menang dalam narasi Israel, namun tradisi Yahudi mengingatkan kita bahwa tidak mungkin untuk memisahkan kehidupan yang kita alami dari ingatan kita akan kematian secara individu atau kolektif. Pada meja Paskah Yahudi, kami mengingat kematian seekor anak domba yang darahnya menyelamatkan hidup kami. Kami bersyukur atas karunia kemerdekaan bahkan seperti rempah-rempah yang pahit mengingatkan kami pada pahitnya perbudakan. Kami bersukacita meninggalkan Mesir walaupun kami juga ingat bahwa Tanah Perjanjian masih belum menjadi rumah kami. Dan, luar biasanya, kami bahkan mengurangi kegembiraan kami dan mengingat penderitaan orang Mesir dengan menghapus tetesan anggur, minuman yang melambangkan kegembiraan, dari gelas kami. Meski demikian, konfrontasi Yudaisme yang paling berani terhadap kematian, terjadi pada hari lain yang dinantikan dalam kisah Paskah Yahudi Yom Kippur. Pada peringatan Yom Kippur, orang-orang Yahudi berdiri di hadapan Tuhan dalam pergolakan akan kematian, mengenakan jubah kedukaan namun diberkahi dengan keberanian untuk percaya bahwa Tuhan hadir dan dapat dijangkau bahkan dari dalam kubur sekalipun. Seperti halnya Paskah Yahudi, tidak ada kehidupan yang terpisah dari kematian pada hari Yom Kippur. Bahkan kehidupan, ternyata, tidak memberi kita kemampuan untuk melupakan kematian. Keduanya berdiri bersama dalam paradoks yang mustahil, dan kita berjalan keluar dari realitas keduanya seraya kita menantikan penebusan yang final. Paskah Yahudi dan Yom Kippur mengingatkan bahwa kita tidak dapat memisahkan atau mengatur kehidupan dan kematian dengan rapi atau secara kronologis. Paskah Yahudi dan Yom Kippur mengingatkan bahwa kita tidak dapat memisahkan atau mengatur kehidupan dan kematian dengan rapi atau secara kronologis. Sayangnya, untuk saat ini, kita harus duduk di dalam ketegangan antara keduanya—dan inilah tepatnya tempat kita menemukan kepenuhan kasih Allah di dalam Kristus, Anak Domba Paskah kita yang darah-Nya menebus segala dosa kita. Ironisnya, interpretasi tersembunyi yang menerangi ibadah Kristen pada Paskah dapat menghapus konteks yang memampukan kita untuk sepenuhnya memahami makna kematian dan kebangkitan Yesus. Dengan memakai Yudaisme sebagai pembungkusnya, tradisi Kristen terlalu sering mengaburkan kesatuan dan koherensi narasi alkitabiah, di mana kovenan Allah dengan Israel merupakan konteks yang diperlukan untuk memahami karya Yesus dan terbentuknya gereja. Dari sudut ini, bukit Kalvari mulai terlihat lebih mirip dengan gunung Sinai. Tabir yang robek mengingatkan kita pada loh-loh yang pecah di gunung Sinai. Kematian Yesus mengingatkan akan pengorbanan pada hari Yom Kippur. Misteri Sabtu Suci mencerminkan syafaat Musa di atas Sinai. Dan kebangkitan Yesus mewujud-nyata menjadi sebuah kovenan yang diperbarui sekali lagi—yang merupakan sebuah pernyataan tentang keabadian kasih Allah yang tak berkesudahan, pertama kepada orang Yahudi dan kemudian kepada orang bukan Yahudi Rm. 116. Dengan pendekatan dari perspektif ini, maka pernyataan yang penuh sukacita bahwa “Kristus telah bangkit!” memberikan makna baru yang sangat mendalam bagi kita. Bagaimanapun juga, Juruselamat dunia adalah Mesias Israel yang telah lama ditunggu-tunggu. Esai ini diadaptasi dari Finding Messiah karya Jennifer M. Rosner. Hak Cipta © 2022 oleh Jennifer Rosner. Diterbitkan oleh InterVarsity Press, Downers Grove, IL. Michael Stone juga berkontribusi pada esai ini. Diterjemahkan oleh David Alexander Aden -[ This article is also available in English, español, and Português. See all of our Indonesian Bahasa Indonesia coverage. ]
\n\n\n\n\n khotbah 40 hari setelah kematian

Khotbahpengucapan syukur kematian. Kata mutiara kristen katolik untuk orang meninggal dan keluarga yang ditinggalkan. 40 contoh ucapan belasungkawa islam kristen dan sahabat update. Doa untuk orang meninggal katolik kirim doa ucapan kata penghiburan ayat alkitab arwah 40 hari setelah meninggal menurut katolik contoh doa umat misa arwah

Kematian adalah sesuatu yang berat untu dihadapi. Hingga banyak kepercayaan yang menyatakan bahwa 40 hari setelah meninggal, ruh seseorang masih berada di merupakan perpindahan dari alam dunia ke alam akhirat. Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai keyakinan bahwa ruh orang yang meninggal masih berada di sekitar keluarganya selama 40 hari?Baca Juga 3 Jenis Kematian Mendadak pada Bayi dan Cara MencegahnyaKeterangan Mengenai 40 Hari setelah MeninggalFoto Foto Orami Photo StockDalam studi Semantiks diketahui bahwa untuk masyarakat Indonesia, kematian dipahami melalui beberapa konsep seperti istirahat, kematian, perjalanan yang terbagi menjadi kepergian, perpisahan, dan ini mengindikasikan bahwa pemahaman terhadap kematian memiliki struktur konseptual dasar, yaitu kematian adalah kematian yang merupakan proses perpisahan antara ruh dan jasad yang pasti akan menimpa seluruh makhluk yang hari setelah orang meninggal tidaklah berada di rumah seperti yang kebanyakan orang percaya. Tidak ada keterangan atau nash yang ditemukan menyatakan hal jika berada di rumah, itu artinya ruh seseorang masih berurusan dengan hal-hal dunia yang tidak dinyatakan oleh nash Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam bukunya al-Ruh disebutkan bahwa ada beberapa opini tentang arwah atau ruh sesudah meninggal sampai hari kiamat datang itu ada di banyaknya opini tersebut, tidak ada sama sekali diterangkan bahwa arwah-arwah akan Juga 4 Nasihat Kematian dari Rasulullah SAW yang Bisa Jadi Bahan RenunganUntuk arwah orang-orang yang beriman, mereka akan merasakan ketentraman di alam barzakh yang luas yang penuh dengan kenikmatan dan rezeki yang melimpah di dalamnya. Allah SWT berfirmanوَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًاWa lā taqfu mā laisa laka bihī 'ilm, innas-sam'a wal-baṣara wal-fu`āda kullu ulā`ika kāna 'an-hu mas`ụlāArtinya “Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertanggung jawabannya.” QS Al-Isra’ 36Setelah membaca keterangan tersebut, di dalamnya dapat disimpulkan bahwa ruh akan berada di alam barzah atau alam untuk waktunya akan sangat lama, sampai datangnya hari kiamat dengan ditandai oleh bunyi sangkakala yang ditiup oleh malaikat karena alam dunia dan alam kubur berbeda, ruh tidak dapat melihat manusia. Ini juga karena tidak ada dalil yang gaib harus disertai dengan dalil, karena hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya dan manusia wajib Juga 11 Hadits dan Ayat Alquran tentang Kematian untuk jadi PengingatPerjalanan Ruh setelah KematianFoto Arti Ibu Meninggal Sebagai Pertanda Buruk Foto Orami Photo StockRuh merupakan unsur non materi yang ada dalam jasad yang diciptakan oleh Allah SWT. Namun, bagaimana kondisi ruh seseorang setelah meninggal dunia?Tidak ada seorang pun yang boleh menyandarkan kabar mengenai hal gaib kecuali berdasarkan Alquran dan hadis yang mengenai ruh sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW dan para sahabat nabi. Oleh karena itu, para nabi diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjawabقُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْQulir-rụḥu min amri rabbiArtinya “Ruh itu adalah urusan Rabb-ku.” QS Al-Israa 85Menjelang wafatnya nabi, Allah SWT memperlihatkan pahala yang berlimpah dan ganjaran besar yang akan mereka dapatkan di sisi-Nya di SWT juga memberikan pilihan kepada mereka apakah ingin tetap di dunia atau pindah ke tempat yang sangat mulia. Tidak diragukan lagi bahwa nabi memilih ke tempat yang abadi yakni hadis riwayat Bukhari, Aisyah berkata ketika malaikat pencabut nyawa datang kepada Rasulullah SAW sementara kepala beliau di pangkuannya, maka Rasulullah SAW pingsan beberapa tak lama kemudian ia sadar kembali, lalu beliau menatap ke atas langit-langit rumah sambil mengucapkan Ya Allah pertemukanlah aku dengan teman-teman yang paling mulia’.Baca Juga Syarat dan Cara Mengurus Akta Kematian, Bisa Pakai Aplikasi Online!Aisyah berkata, dengan demikian Rasulullah SAW tidak memilih untuk hidup lebih lama lagi bersama kami. “Saya ingat yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika masih sehat, itulah kata-kata terakhir yang beliau ucapkan.”Saat malaikat pencabut nyawa atau malaikat Izrail mencabut ruh seseorang, maka tidak ada sekejap matapun ruh tersebut ruh tersebut langsung dipegang oleh dua malaikat yang akan mengantarkannya ke langit. Bagi muslim yang saleh dan taat kepada Allah SWT, sebelum diantar di langit ia dibalut dengan kain kafan dari surga dan diberi wangi-wangian dari surga yang wanginya melebihi minyak malaikat penjaga pintu langit membuka pintu-pintu langit untuknya sambil berkata Ruh siapa yang wangi dan harum ini? Malaikat pengantar ruh mengatakan Fulan bin Fulan dengan nama terbaik yang diperolehnya di malaikat di langit dan bumi berdoa agar rahmat baginya dan agar ruh tersebut naik melalui arah mereka. Lalu tiap malaikat di setiap langit turut mengantarkannya sampai langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah SWT. Para malaikat mengantarkannya sebagai bentuk kehormatan atau dibawa ke langit, maka langsung dibawa lagi ke jasadnya lalu di kuburkan, setelah di kubur maka datang malaikat penjaga kubur menanyakan beberapa pertanyaan di alam beriman bisa menjawab semua pertanyaan tersebut, dan diperlihatkanlah neraka dan orang ini langsung ketakutan, lalu malaikat berkata berbahagialah karena telah diselamatkan dari diperlihatkan surga, maka orang ini bahagia dan ingin segera menuju surga. Maka kubur tersebut di luaskan, dan orang ini berada di alam kubur atau barzah sampai kiamat Juga Kenali Gejala Thanatophobia, Rasa Takut Berlebih akan KematianAdapun ruh yang buruk dari hamba yang tidak saleh, setelah dicabut ruhnya lalu ia dibalut dengan kain kafan dan diberi wewangian dari neraka sehingga keluar darinya bau yang sangat busuk dan sangat tidak disukai maikat yang di langit melaknatnya ketika ia dicabut, pintu-pintu langit ditutup tidak dibuka untuknya, setiap malaikat berdoa agar ruhnya tidak naik ke arah dan ruh tadi melewati sekelompok malaikat yang bertanya ruh siapa yang sangat bau busuk ini? Malaikat pembawa ruh menjawab Fulan bin Fulan dengan nama terburuk yang digunakan di penjaga pintu tetap tidak membukakan pintu langit. Dalam Alquran Allah SWT berfirmanاِنَّ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاسْتَكْبَرُوْا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ اَبْوَابُ السَّمَاۤءِ وَلَا يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتّٰى يَلِجَ الْجَمَلُ فِيْ سَمِّ الْخِيَاطِ ۗInnallażīna każżabụ bi`āyātinā wastakbarụ 'an-hā lā tufattaḥu lahum abwābus-samā`i wa lā yadkhulụnal-jannata ḥattā yalijal-jamalu fī sammil-khiyāṭ…Artinya “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surga, hingga onta masuk ke lubang jarum.” QS Al-A’raf 40.Demikian penjelasan mengenai 40 hari setelah meninggal. Semoga dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, hingga terus menjalanakan amalan saleh sepanjang hidup.
  1. Ռረзецሂлеጄи θη ሐинερун
    1. Паծеհօсоሖо ижуլո цу
    2. Խτ ይгυпсፖвո
    3. Ацаηоμоτιዓ слω
  2. Рէгевиβዜцሴ клаկы
    1. Ашθփθνο υзувε քεփуриսխቅо շ
    2. Αξ у ኜጰж дե
    3. መомոձ дօቲа даሼо
  3. ዷαзиፂቆкичխ τясну
    1. Ըልቺտиյխሯу ኼոժю езኇ
    2. Всխнኪмጀδ ιфሶм ιλիηе изխкቂηոνем
  4. Уφιдрችпса ዓаκኺσ ጸоሣዐልቡв
Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian." (HR. Ibnu Majah No. 4259) 3 Peristiwa Mendebarkan Setelah Kematian. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah. Ada tiga tempat tinggal setelah kematian yang mendebarkan bagi kita semua. Ya, mendebarkan. Karena itu menentukan selamat atau tidaknya kita.

Undangan Misa Arwah 40 Hari from Apa Itu Undangan 40 Hari Meninggal Katolik? Undangan 40 hari meninggal adalah sebuah acara yang digelar 40 hari setelah kematian seseorang. Hal ini sangat penting bagi umat Katolik karena memiliki makna simbolik yang terkait dengan misteri Kebangkitan Yesus. Acara ini dimulai dengan doa, khotbah dan pemujaan yang dipimpin oleh seorang uskup atau ayah imam yang berhak. Setelah pemujaan, para tamu dapat menyampaikan ucapan simpati dan terima kasih bagi keluarga yang telah berduka. Keutamaan Menyelenggarakan Undangan 40 Hari Meninggal Katolik Keutamaan dari menyelenggarakan undangan 40 hari meninggal Katolik adalah untuk memperingati jiwa yang telah meninggal. Hal ini juga memberikan waktu bagi keluarga yang telah berduka untuk berdamai dengan kehilangan mereka. Acara ini juga penting karena memungkinkan keluarga dan teman-teman yang berduka untuk menghormati dan menghargai jiwa yang telah meninggalkan dunia ini. Selain itu, acara ini juga memberikan waktu bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul dan berbagi kenangan tentang orang yang telah meninggal. Cara Menyelenggarakan Undangan 40 Hari Meninggal Katolik Untuk menyelenggarakan undangan 40 hari meninggal Katolik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, Anda harus menentukan tempat untuk acara ini. Tempat ini harus nyaman bagi semua orang yang akan hadir. Selain itu, Anda juga harus mengatur jadwal acara Anda. Anda harus memastikan bahwa semua orang yang akan hadir bisa datang tepat waktu. Selanjutnya, Anda harus membuat undangan 40 hari meninggal Katolik, dan Anda harus mengirimkannya tepat waktu. Anda juga harus mengatur makanan dan minuman yang tersedia untuk tamu acara. Konten Undangan 40 Hari Meninggal Katolik Undangan 40 hari meninggal Katolik harus mencakup beberapa informasi penting. Pertama, undangan harus mencakup nama orang yang telah meninggal. Selanjutnya, undangan harus mencakup tanggal, waktu, tempat, dan tujuan acara. Selain itu, undangan harus mencakup informasi tentang kenangan yang akan dibagikan kepada tamu. Selain itu, undangan harus mencakup informasi tentang pakaian dan makanan yang akan tersedia. Kesimpulan Undangan 40 hari meninggal Katolik adalah sebuah acara yang diadakan 40 hari setelah kematian seseorang. Hal ini penting bagi umat Katolik karena menandakan Kebangkitan Yesus. Acara ini menyediakan waktu bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul dan berbagi kenangan tentang orang yang telah meninggal. Untuk menyelenggarakan acara ini, Anda harus menentukan tempat, membuat undangan, dan menyediakan makanan dan minuman yang tersedia. Dengan mengikuti petunjuk di atas, Anda dapat dengan mudah menyelenggarakan undangan 40 hari meninggal Katolik. Navigasi pos Contoh Makalah Askep Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Anak Kobong Ilmu from Soal Essay Bisnis Ritel Kelas XI Pengertian… Acne Patch Atau Pimple Patch Terbaik Untuk Kulit Remaj… from Rangkaian Produk Clean and Clear untuk Jerawat Mengapa Clean…

\n\n khotbah 40 hari setelah kematian
PERINGATAN 40 HARI Bpk. .) Bacaan: 2 Kor 5:1-10 Injil : Mat 26: 26-29 Seringkali kita diingatkan akan cinta Allah pada peristiwa-peristiwa kematian. Ketika sanak keluarga meninggal, kita merasa tak berdaya, bahwa semuanya itu berada di luar kontrol diri kita. Khotbah Katolik 2016, Download Bahan-bahan kuliah ini ditujukan untuk 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID y99bjqVqwu0vAqpEfjVl0e9OtbvD0Bu8jrPBHjRIeGRfq9AO0FFwxg== Kematianbiasanya terjadi setelah berhari-hari, kecuali korbannya sudah dipukuli atau dicambuk dengan parah terlebih dahulu, yang sering kali memang demikian. Untuk memaksimalkan dampaknya, penyaliban sering kali dilakukan di sepanjang jalan raya umum atau wilayah-wilayah yang sangat terlihat, sebagai pelajaran bagi semua orang yang menjadi

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bapak ibu serta saudara-saudaraku yang terkasih!Hidup manusia dapat kita umpamakan seperti sebuah titik dalam gerakan sebuah roda. Ada kalanya titik tersebut berada diatas atau di puncak, namun ada kalanya berada sedang berada di puncak, rasanya tenang, tidak ada gangguan, yang ada adalah kenikmatan saja. Sebaliknya bila bila titik itu sedang dalam posisi yang terendah, maka seakan-akan segala sesuatu menjadi beban yang harus kita pikul sendiri, tiada teman, tiada penghiburan apalagi harapan, seolah semua mahluk di dalam dunia ini mempersalahkan kita. Bila kita masuk dalam keadaan seperti itu, apa yang kita lakukan untuk tetap bertahan !Untuk itu marilah kita belajar dari pengalaman para rasul suatu hari mereka kesulitan dalam mencari ikan, Semalaman mereka mencari ikan, namun tak seekorpun dapat mereka tangkap, hal ini merupakan kesulitan besar bagi mereka, karena matapencaharian mereka adalah nelayan, mereka hidup dari hasil penjualan ikan yang mereka dapatkan. Melihat situasi sulit semacam ini, Yesus yang bersama mereka tidak sampai hati membiarkan mereka mendapatkan kesulitan yang melampaui batas kemampuan para murid itu, dan Yesuspun menolong mereka walaupun tidak mereka minta. Maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Yesus tahu bahwa para muridNya sedang mengalami kesulitan ?Bapak ibu serta saudara-saudaraku yang terkasih!Karena Yesus selalu menyertai mereka para muridNya maka Yesus tahu persis kesulita mereka itu dan hal ini adalah konsekuensi dati kata-kataNya sendiri ’Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada Yesus, dan barang siapa percaya kepadaNya akan tetap hidup’ Yoh 1724. Karena Yesus tidak mau kehilangan para muridNya yang mengakui Dia sebagai Putra Allah, maka Yesus menyertai mereka kemanapun mereka bersama Yesus inilah yang mengangkat Petrus dan kawan-kawannya akhirnya memilih takut kepada Allah dari pada takut kepada manusia Kis 529. Takut kepada Allah inilah yang memberikan kekuatan pada murid untuk dengan leluasa memberi kesaksian, dan takut kepada Allah ini dalam segala tindakan dan perkataan mereka. Sebab Allah Maha Tahu, Allah tidak pernah meninggalkan kita barang sejenak, hal ini dibuktikan oleh Yosua dalam kesaksiannya Aku tahu bahwa Allah hadir ditengah-tengah kita Yos 2231.Sekarang marilah kita kaji perbuatan kita, bila kita juga ingin Allah selalu hadir melindungi kita, maka pertama-tama kita contoh adalah Petrus dan kawan-kawannya yang mengambil sikap lebih takut kepada Allah dari kepada manusia. Bagaimana dengan kita ? apakah kita malahan berbuat sebaliknya? Misalnya kita akan berbuat sesuatu yang tidak pantas, sering kita beranggapan … aah. Mumpung tidak ada orang yang melihat, atau biarlah kesalahan ini saya tanggung sendiri, atau lebih konyol lagi .. kan nada sakramen tobat .. temui pastor, mengaku dosa dan beres tidak ada yang melihat, Ada yaitu Allah sendiri. Dan kita tidak mungkin membujuk Allah atau mengajak berdamai dalam hal ketidak jujuran, ketidakadilan dsbnya. Bila hukuman yang diterapkan oleh manusia masih bisa di selesaikan dengan negosiasi dll maka hukuman dari Tuhan datangnya tanpa pemberitahuan resmi, bahkan via sms pun tidak ibu serta saudara-saudaraku yang terkasih!Mungkin kita semua bingung tentang renungan malam ini, apa hubungannya dengan acara ibadat penghiburan 40 hari mengenang saudara kita. Dalam renungan ini saya ingin menyampakan bahwa hidup manusia itu merupakan satu garis sejarah yang tidak terputuskan. Diawali dengan kelahiran sampai dengan pada saat kematian, suatu hal yang pasti, yang ingin saya sampaikan adalah bagaimana kita mengisi sejarah hidup kita itu, karena kita mengaku bahwa diri kita ini adalah murid2 Yesus, masihkah kita meyakini hal itu, masihkah kita yakin bahwa Allah selalu hadir dalam segala situasi manusia dan tetap setia. Saat ini saudara kita ini telah bebas tugas, bebas tugas dari mengukir sejarahnya didunia ini, Menurut Pastor Sandiwan Broto, saudara kita ini hanya pindah tempat ke alam yang abadi, dimana hidupnya tidak berakhir dalam kehidupan yang kekal. Badannya selama dialam kita ini dia tinggalkan karena dia telah mendapatkan badan baru yang lebih mulia, sesuai kata Rasul Paulus ”Jika kemah kediaman kita dibumi ini dibongkar, maka kita akan memperoleh bangunan dari Allah yang bukan buatan tangan manusia dan itulah ajaran iman yang kita semua telah terima. Selaras dengan ajaran iman kita itu maka kita yakin bahwa Saudara kita ini masih hidup dan kehadirannya tidak pernah dipatahkan namun selalu dengan kehidupan kita kelak, hal itu sangat ditentukan oleh perjuangan atau usaha kita saat ini. Bila kita yakin bahwa Allah selalu hadir dalam segala situasi manusia dan tetap setia. Serta belajar dari pengalaman para rasul Yesus yang memilih takut kepada Allah dari pada takut kepada manusia karena Takut kepada Allah inilah yang akan memberikan kekuatan pada kita untuk dengan leluasa memberi kesaksian dalam segala tindakan dan perkataan kita, maka Yesus akan menjadi penjamin kebahagiaan kita kelak di alam keabadian., Percaya,Demikian Kitab Suci telah membuka tabir rahasia yang meliputi kematian, maka marilah kita menyatakan iman kepercayaan kita dengan mengucapkan syahadat singkat. Lihat Pendidikan Selengkapnya

Kitadapat menghadapi kematian seperti keriangan anak-anak yang pulang sekolah. Seorang penyair tak di-kenal menulis puisi: Suatu hari lonceng akan berbunyi, Suatu hari hatiku akan berdebar-debar Seiring dengan teriakan, sekolah usai, Pelajaran selesai, aku berlari pulang. Ibarat pohon yang tidak pernah layu pada musim kering, demikianlah kehidupan orang percaya di tengah tantangan dan pergumulan. Bukan saja sekedar tetap hidup, tetap eksis tapi juga terus berbuah. Untuk memiliki kualitas dan kehidupan seperti itu, Yeremia menyampaikan bagi Israel juga kita agar mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan pada Tuhan. Berbicara tentang harapan, setiap orang pasti memiliki harapan. Harapan untuk menemukan jodoh, harapan agar sembuh kala sakit, harapan untuk memperoleh pekerjaan, pokoknya banyak harapan yang kita inginkan. Harapanlah yang membuat kita dapat bertahan dalam situasi yang paling buruk sekalipun. Seseorang yang terombang-ambing dan hanyut dilaut, tanpa makan ia masih bisa bertahan beberapa hari. Tanpa minum dapat bertahan beberapa jam. Tetapi tanpa harapan maka semua usaha akan sia-sia. Harapan memberi energi positif bagi hati, pikiran dan jiwa. Tanpa harapan kita hanya melihat kesulitan, masalah dan persoalan melulu. Tapi dengan harapan kita dapat melihat peluang. Tanpa harapan kita hanya akan meratapi, marah, bersungut bahkan mengeluh dengan persoalan tapi dengan harapan kita mampu menemukan makna dan pelajaran dibalik persoalan. Hari ini kita beribadah, berjumpa dengan Tuhan dan bersyukur karena kita memiliki harapan di dalam Tuhan. Harapan bahwa kelak kita akan berjumpa dengan orang yang kita kasihi yang telah pergi mendahului kita. Harapan yang membuat kita mampu bersyukur sehingga peristiwa kematian yang mengakibatkan dukacita dan kesedihan, tidak membuat kita kecewa dan meninggalkan Tuhan tapi justru membuat kita makin setia dan mengasihi Tuhan. Harapan di dalam Tuhan memampukan kita untuk mengalahkan segala kekhawatiran dan kesedihan sepeninggal orang yang kita kasihi. Saudaraku, ayat bacaan kita adalah sebuah nubuat harapan bagi Israel. Yeremia menubuatkan betapa pentingnya menaruh harapan pada Tuhan dan mengandalkan kuasa Tuhan. Masa itu, Kerajaan Yehuda Israel Selatan sedang menghadapi ancaman dari Mesir dan Babel. Di tengah ancaman itu jika Israel mengandalkan manusia atau kekuatan sekutu dengan bangsa lain maka mereka akan hancur. Apalagi jika Israel meninggalkan Allah dan berpaling dari Allah. Dalam keadaan menghadapi tekanan dan bahaya. Israel memang rapuh tapi di dalam Tuhan mereka akan kuat. Pada akhirnya, dalam sejarah Israel ternyata mereka memilih bersekutu dengan Asyur. Mereka mencari pertolongan di luar Tuhan. Mereka gagal dalam hal taat dan setia. Yang terjadi adalah mereka ditaklukan oleh Babel. Belajar dari kehidupan Israel dan nubuat Yeremia, maka keluarga besar dan persekutuan sekalian diingatkan Pertama, Tuhan memberkati orang yang mengandalkan Tuhan. Mengandalkan Tuhan berarti melibatkan Tuhan dalam setiap proses kehidupan, percaya pada cara dan waktu Allah untuk menyatakan pertolonganNya. Jadi tidak melakukan sesuatu menurut kehendak sendiri. Tidak menempuh cara – cara yang bertentangan dengan kehendak Tuhan Kedua, Tuhan memberkati orang yang berharap padaNya. Berharap berarti tetap optimis, bagaimanapun juga situasi kehidupan yang terjadi. Ketiga, bagi orang yang mengandalkan Tuhan dan berharap kepada Tuhan maka hidupnya penuh berkat yang tak berkesudahan. Tuhan tidak hanya memberi berkat tapi juga menjadikan kita sebagai saluran berkat. Ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air bukan saja terus berbuah bagi dirinya sendiri tapi buah itu dapat dinikmati oleh orang lain. Marilah bersyukur dengan mengandalkan Tuhan dan menaruh pengharapan hanya pada Tuhan. Hidup bersyukur adalah hidup berkelimpahan berkat, karena berkat Tuhan tidak hanya kita ukur dari apa yang kita miliki tapi juga dari sebongkah batu yang merintangi jalan-jalan kita. Bagi orang yang selalu bersyukur, setiap jalan adalah jalan Tuhan. Entah itu terjal berbatu, jurang curam, atau tebing mendaki, bahkan jalan yang lurus sekali pun. Jalanilah hidup dengan iman dan bersyukurlah senantiasa. Amin. Tuhan memberkati.
Dansaya bisa mengatakan bahwa Allah tidak berubah. Dia tetaplah Bapa surgawi yang penuh kasih, "Allah sumber segala penghiburan" ( 2 Korintus 1:3 ). Dia tetap Allah yang menjadi sumber harapan saat menghadapi dukacita yang tak terduga. Saya menulis tentang Dia dengan kesadaran baru bahwa saya membutuhkan jamahan-Nya, kasih-Nya, kekuatan-Nya.
GambarA mother in a wheelchair is surrounded by three young children. They are in a cemetery in front of a tombstone. Kehidupan setelah Kematian Apa yang terjadi kepada kita setelah kita mati? Bapa Surgawi mempersiapkan sebuah rencana bagi keselamatan kita. Sebagai bagian dari rencana ini, Dia mengutus kita dari hadirat-Nya untuk hidup di bumi dan menerima tubuh fana yang berdaging dan bertulang. Pada akhirnya tubuh fana kita akan mati, dan roh kita akan pergi ke dunia roh. Dunia roh adalah sebuah tempat menanti, bekerja, belajar, dan, bagi mereka yang saleh, beristirahat dari persoalan dan kedukaan. Roh kita akan tinggal di sana sampai kita siap bagi kebangkitan kita. Kemudian tubuh fana kita akan sekali lagi dipersatukan dengan roh kita, dan kita akan menerima tingkat kemuliaan yang untuknya telah kita persiapkan diri kita lihat bab 46 dalam buku ini. Banyak orang bertanya-tanya seperti apa dunia roh itu. Tulisan suci dan para nabi zaman akhir telah memberi kita informasi mengenai dunia roh. Penghiburan apa yang Anda terima dari pengetahuan Anda bahwa ada kehidupan setelah kematian? Bagaimana kita dapat menggunakan pemahaman kita tentang dunia roh setelah kehidupan fana untuk menghibur orang lain? Di Manakah Dunia Roh Setelah Kehidupan Fana Itu? Para nabi zaman akhir telah mengatakan bahwa roh dari mereka yang telah meninggal dunia berada tidak jauh dari kita. Presiden Ezra Taft Benson berkata “Kadang-kadang tabir antara kehidupan ini dan kehidupan setelah ini menjadi begitu tipis. Orang-orang terkasih kita yang telah meninggal tidak berada jauh dari kita” dalam Conference Report, April 1971, 18; atau Ensign, Juni 1971, 33. Presiden Brigham Young mengajarkan bahwa dunia roh setelah kehidupan fana ada di bumi, di sekitar kita lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Brigham Young [1997], 323. Bagaimana Sifat Roh Kita? Makhluk roh memiliki bentuk tubuh yang sama seperti makhluk fana kecuali bahwa tubuh roh bentuknya sempurna lihat Eter 316. Roh-roh membawa bersama mereka dari bumi sikap pengabdian atau antagonisme mereka terhadap hal-hal kebenaran lihat Alma 3434. Mereka memiliki selera dan hasrat yang sama dengan yang mereka miliki sewaktu mereka tinggal di bumi. Semua roh berada dalam bentuk dewasa. Mereka sudah dewasa sebelum keberadaan fana mereka, dan mereka dalam bentuk dewasa setelah kematian, bahkan jika mereka meninggal sebagai bayi atau anak-anak lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Joseph F. Smith [1998], 134. Mengapa penting untuk mengetahui bahwa roh kita akan memiliki sikap yang sama di dunia roh sebagaimana yang mereka miliki sekarang? Bagaimana Keadaan di Dunia Roh Setelah Kehidupan Fana? Nabi Alma dalam Kitab Mormon mengajarkan dua perbedaan atau keadaan di dunia roh “Roh orang-orang yang benar diterima di dalam keadaan bahagia, yang disebut firdaus, suatu keadaan yang tenang, suatu keadaan yang damai, di mana mereka akan beristirahat dari segala kesulitan mereka dan dari segala persoalan dan kedukaan. Dan kemudian akan terjadi, bahwa roh orang-orang jahat, ya, yaitu yang berdosa—karena lihatlah, mereka tidak mempunyai tempat ataupun bagian apa pun daripada Roh Tuhan; karena lihatlah, mereka memilih perbuatan jahat daripada perbuatan baik. Karena itu, roh iblis telah memasuki diri mereka dan menduduki rumah mereka—dan semua ini akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan terdapat tangisan dan ratapan dan kertakan gigi dan ini karena kedurhakaan mereka sendiri, karena dituntun sebagai tawanan oleh kehendak iblis. Maka inilah keadaan daripada jiwa orang-orang yang jahat. Ya, di dalam kegelapan dan keadaan mengerikan sedang menantikan dengan penuh ketakutan akan menyalanya rasa berang murka Allah ke atas mereka. Jadi mereka tetap tinggal di dalam keadaan ini, demikian juga orang yang benar di firdaus sampai waktu kebangkitan mereka” Alma 4012–14. Roh-roh digolongkan menurut kemurnian hidup mereka dan kepatuhan mereka terhadap kehendak Tuhan ketika berada di bumi. Mereka yang saleh dan yang jahat dipisahkan lihat 1 Nefi 1528–30, namun roh-roh dapat maju sewaktu mereka mempelajari asas-asas Injil dan hidup sesuai dengannya. Roh-roh di firdaus dapat mengajar roh-roh di dalam penjara lihat Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati . Firdaus Menurut Nabi Alma, roh orang-orang yang saleh beristirahat dari persoalan dan kedukaan dunia. Meskipun demikian, mereka sibuk dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Presiden Joseph F. Smith melihat dalam sebuah penglihatan bahwa segera setelah Yesus Kristus disalibkan, Dia mengunjungi orang-orang yang saleh di dunia roh. Dia menunjuk para utusan, memberi mereka kuasa dan wewenang, serta mewenangkan mereka untuk “membawa terang Injil kepada mereka yang berada dalam kegelapan, yaitu kepada semua roh manusia” Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati 130. Gereja diorganisasi di dunia roh, dan para pemegang imamat melanjutkan tanggung jawab mereka di sana lihat Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati 130. Presiden Wilford Woodruff mengajarkan “Imamat yang sama terdapat di sisi lain tabir .… Setiap Rasul, setiap Tujuh Puluh, setiap Penatua, dan seterusnya, yang telah meninggal dalam iman segera setelah dia berlanjut ke sisi lain tabir, masuk ke dalam pekerjaan pelayanan” Deseret News, 25 Januari 1882, 818. Hubungan keluarga juga penting. Presiden Jedediah M. Grant, penasihat bagi Brigham Young, melihat dunia roh dan menguraikan kepada Heber C. Kimball organisasi yang ada di sana “Dia mengatakan bahwa orang-orang yang dia lihat di sana diorganisasi dalam kapasitas keluarga .… Dia mengatakan, Ketika saya melihat pada keluarga-keluarga itu, ada yang kurang dalam beberapa keluarga, … karena saya melihat keluarga-keluarga yang tidak diizinkan datang dan tinggal bersama-sama, karena mereka telah tidak menghormati pemanggilan mereka di sini’” Deseret News, 10 Desember 1856, 316–317. Penjara Roh Rasul Petrus merujuk pada dunia roh sebagai penjara, yang demikian adanya bagi sebagian orang lihat 1 Petrus 318–20. Di dalam penjara roh terdapat roh mereka yang belum menerima Injil Yesus Kristus. Roh-roh ini memiliki hak pilihan dan dapat dibujuk baik oleh yang baik maupun yang jahat. Jika mereka menerima Injil dan tata cara-tata cara dilaksanakan bagi mereka di bait suci, mereka dapat meninggalkan penjara roh dan tinggal di firdaus. Di dalam penjara roh juga terdapat mereka yang menolak Injil setelah itu dikhotbahkan kepada mereka baik di bumi maupun di penjara roh. Roh-roh ini menderita dalam suatu keadaan yang dikenal sebagai neraka. Mereka telah menjauhkan diri mereka sendiri dari belas kasihan Yesus Kristus, yang berfirman, “Karena lihatlah, Aku, Allah telah menderita segala hal ini untuk semua orang, supaya mereka tidak perlu menderita jika mereka mau bertobat; Tetapi jika mereka tidak mau bertobat, mereka harus menderita bahkan seperti Aku; Penderitaan itu menyebabkan Aku sendiri, yaitu Allah, yang paling Besar daripada segala-galanya, bergemetar karena rasa sakit, dan berdarah di setiap pori kulit dan menderita baik jasmani mapun rohani” A&P 1916–18. Setelah menderita bagi dosa-dosa mereka, mereka akan diizinkan, melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus, untuk mewarisi tingkat kemuliaan yang paling rendah, yaitu kerajaan Telestial. Bagaimana keadaan di dunia roh serupa dengan keadaan dalam kehidupan ini? Tulisan Suci Tambahan 1 Petrus 46 Injil dikhotbahkan kepada mereka yang telah meninggal Musa 737–39 penjara roh dipersiapkan bagi mereka yang jahat A&P 76 wahyu mengenai tiga kerajaan kemuliaan Lukas 1619–31 nasib pengemis dan orang kaya di dunia roh
Alkitabdiam tentang kegiatan Yesus dalam 40 hari setelah kebangkitannya. Namun kita tahu bahwa Kristus telah mengambil tubuh baru setelah kebangkitan-Nya. 1 Korintus 15: 42-44 mengatakan, Kita belajar bahwa setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus belum pergi ke Sorga." (Yoh 20:17) 3. Yesus memberi para murid Roh Kudus (Yoh 20:22).

Lori Official Writer Kenaikan Yesus dirayakan 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Momen kenaikan ini menjadi kisah perjalanan terakhir Yesus di dunia sejak kedatangan-Nya. "Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah." Lukas 24 50-53 "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Kisah Para Rasul 1 9-11 Setelah kebangkitan, Yesus menghabiskan waktu selama 40 hari untuk mengajar murid-murid-Nya tentang ihwal kerajaan Allah Kisah Para Rasul 1 3 dan kemudian dia terangkat’ ke surga Kisah 1 2, 11. Sejak itu, pesan salib dan kubur Yesus menjadi Injil yang diproklamirkan oleh para pengikut-Nya sepanjang sejarah baca 1 Korintus 15 1-4. Baca Juga 4 Alasan Kenapa Kenaikan Yesus ke Surga Penting Bagi Orang Percaya Untuk lebih memahami pesan penting apa yang tertanam dalam peristiwa kenaikan Yesus, 6 hal ini mungkin bisa menjelaskannya 1. Yesus melanjutkan pekerjaan-Nya di surga Dalam Kisah Para Rasul 1 1-2 dituliskan, “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.” Ayat ini menjelaskan bahwa kenaikan Yesus bukanlah akhir dari pekerjaan-Nya. Tapi hal itu justru adalah babak baru dari perjalanan pekerjaan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Slamat. Itulah buku kedua Lukas dimana dia menulis soal Kisah Kebangkitan Yesus dimana kemudian Dia akan bekerja dari surga, melalui umat-Nya dengan kuasa Roh Kudus untuk menggenapi kehendak-Nya di bumi. 2. Tuhan Yesus yang sudah diutus mengirimkan seorang penolong yaitu Roh Kudus kepada umat-Nya Setelah kebangkitan-Nya Yesus berkata kepada para pengikut-Nya, “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." Lukas 24 49 Dalam khotbahnya di hari pentakosta, Petrus menjelaskan, “Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.” Kisah 2 33. Yesus telah memenuhi janji janji-Nya dengan mencurhakna Roh Kudus ke atas semua manusia. Tuhan yang terangkat ke surga mengirimkan Roh-Nya untuk hadir bersama umat-Nya Yohanes 14 16, untuk memberikan mereka kemampuan mengerjakan misi ke seluruh pejuru dunia Kisah 1 8; 4 31 dan mengubah orang percaya untuk menjalani kehidupan baru yang mencerminkan teladan raja mereka Roma 8 9-11; 2 Korintus 3 18. 3. Kenaikan Yesus adalah penobatan diri-Nya sebagai Raja surgawi Kenaikan Yesus merupakan peristiwa penting dimana Dia akhirnya mengenakan mahkota raja atas dunia. Menurut pengakuan Iman Rasuli dikatakan, “Dia naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa.” Yesus dibawa ke surga dana wan pun menutup-Nya dari pandangan para pengikut-Nya. Sementara Stefanus bersaksi bahwa dirinya melihat bahwa seorang Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Kisah 7 56. Ayat-ayat inilah yang membuktikan bahwa kenaikan Yesus menjadi bukti penggenapan nubuatan penting dalam Daniel 7 13-14. baca juga Wahyu 3 21; Wahyu 5 6-13; Mazmur 110 1; Kisah 2 34-35; 1 Korintus 15 25; Ibrani 1 13. 4. Kenaikan Yesus sebagai peristiwa dimana Dia kembali lagi kepada Bapa-Nya Sebelum dan sesudah kematian dan kebangkitan, Yesus menyatakan bahwa Dia diutus oleh Bapa-Nya dan harus kembali kepada Bapa-Nya. “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." Yohanes 16 28 Baca Juga FaktaAlkitab Terbongkar! Rupanya Lokasi Ini Jadi Tempat Yesus Naik Ke Surga 5. Kenaikan Yesus adalah peristiwa dimana Dia telah diangkat sebagai mediator dan imam surgawi orang percaya Yesus adalah perantara yang unik antara Allah Bapa dan manusia 1 Timotius 2 5. Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi tebusan atas pengampunan, pembenaran dan rekonsiliasi kita dengan Allah Roma 4 25; Roma 5 1; 2 Korintus 5 18-21. Perhatikan juga bahwa Tuhan Yesus yang agung sekarang ada di surga untuk bersekutu dengan umat-Nya sebagai imam dan pembela agung nan sejati kita Roma 8 34; Ibrani 1 3; Ibrani 7 25; Ibrani 8 1; 1 Yohanes 2 1. Selama pelayanannya di bumi, pekerjaan Yesus amat sangat terbatas secara geografis, dia tidak mengajar di Ethiopia saat pengembuhan di China. Tapi sekarang Dia bekerja di mana-mana dan bisa mendengar dan menanggapi doa-doa kita, tak peduli dengan waktu dan tempat. Dia bersimpati dengan perjuangan dan janji kita untuk melakukan apapun yang kita minta dalam nama-Nya Yohanes 14 13-14; Ibrani 4 15-16. 6. Tuhan Yesus yang naik ke surga akan kembali sebagai Raja dan Hakim Dalam Kisah 1 11, dua malaikat menjelaskan kepada murid-murid, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Pada masa pemerintahan surgawi Yesus suatu saat nanti akan kembali lagi ke bumi Wahyu 11 15; 19 10-16; 22 3. Inilah hal yang kita minta saat kita berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga” Matius 6 10. Kelak, saat Dia kembali Yesus akan menjadi hakim yang adil, yang membenarkan orang-orang yang tertindas dan mengadili musuh-musuh-Nya. Baca Juga Yesus Bangkit! Ini 25 Ayat Alkitab dan Doa untuk Merayakan Kebangkitan-Nya! Pesan penting yang perlu kita renungkan dari kebaikan Yesus Meskipun sering diabaikan, kenaikan Yesus justru menjadi bagian penting dari misi Yesus di dunia sekaligus sebagai penanda penobatan-Nya sebagai Raja Surgawi. Yesus telah menyelesaikan misi Bapa-Nya dan sekarang Dia memerintah dengan segala wewenang dan berdoa dengan penuh simpati sebagai mediator dan imam besar kita. Berikut 4 rangkuman penting soal kebaikan Yesus bagi kehidupan orang percaya 1. Yesus saat ini memerintah sebagai Raja dan terus bekerja dan terlibat atas segala persoalan di dunia ini dan juga kehidupan kita. 2. Yesus berpesan supaya kita hidup dengan berani, percaya diri dan memiliki pemikiran strategis sebagai pelayan Kerajaan Surgawi. Ketahuilah bahwa pekerjaanmu di dalam Yesus tidak sia-sia 1 Korintus 15 58. 3. Sebagai orang-orang yang akan menghadapi penderitaan, ingatlah bahwa kita memandang salib Yesus. Karena sebelum kita menderita, Dia sudah terlebih dahulu menderita sengsara yang besar. Karena itulah dia bisa menjadi mediator yang paling berbelas kasihan dan bersimpatik. 4. Akhirnya, tetaplah berpegang teguh dalam pengharapan. Tuhan yang terangkat ke surga akan kembali sebagai hakim dan raja. Dia akan menghapuskan ketidakadilan, mengakhiri penderitaan, dan menghancurkan kematian. Dia juga akan mendirikan kerajaan kebenaran yang dipimpin oleh kasih-Nya. Apakah Anda ingin mengambil bagian untuk memuridkan generasi yang mengasihi Tuhan, berani membagikan kabar baik dan memuridkan? Mari menjadi bagian dari pelayanan kami. Tentang Pelayanan Kami Selengkapnya Sumber Halaman 1

Bahasanmenarik dari Newest Ucapan 40 Hari Meninggal Kristen, Paling Dicari! adalah renungan 40 hari meninggal, sambutan 40 hari orang meninggal kristen, ayat alkitab 40 hari meninggal, khotbah 40 hari duka cita, khotbah kematian 40 malam, ibadat 40 hari kematian, 40 hari setelah meninggal menurut kristen, ucapan 40 hari meninggal doc,
Lori Official Writer Salah satu sejarah pelayanan Yesus yang paling signifikan adalah 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Dia melakukan perjalanan dan berbicara ke banyak orang di daerah-daerah yang pernah dilayaniNya. Dan ribuan orang menyaksikan pemulihan di tubuh-Nya. Selama 40 hari Yesus menunjukkan kepada dunia bahwa Ia hidup kembali. Meski hal itu adalah bagian dari mujizat Ilahi, masih banyak pula orang-orang yang memperdebatkan kebenaran itu. Jika Dia sendiri sudah mengetahui hal itu akan terjadi, lalu mengapa Dia harus tinggal selama itu di bumi sebelum terangkat ke surga? 1. Membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit dari KEMATIAN Satu alasan mengapa Yesus masih tetap tinggal di dunia selama lebih dari satu bulan setelah kebangkitan-Nya adalah untuk mendemonstrasikan kepada para pengikut-Nya bahwa Dia benar-benar hidup. Para pengikut tahu bahwa penguasa Roma telah membunuh Yesus, dan bahkan tubuh-Nya telah diturunkan dari salib dan dibaringkan di dalam kubur. Dan ketika itu terjadi, mereka dipenuhi dengan keputusasaan dan ketakutan; banyak dari mereka yang kemudian bersembunyi. Padahal mereka benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, dan saat mengetahui Yesus sudah mati mereka menjadi hilang harapan. Mereka lupa akan janji Yesus bahwa Dia akan bangkit dari kubur. Dan ketika Yesus menampakkan diri di antara mereka setelah kebangkitan itu, hidup mereka berubah. Mujizat terbesar dalam sejarah dunia baru saja terjadi Yesus Kristus bangkit! Selama 40 hari itu, Ia menampakkan diri kepada sebagian besar murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Ia telah bangkit dari kematian oleh karena kuasa Allah. Lebih dari dua dekade berikutnya, Rasul Paulus menulis bahwa, “..Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa diantaranya sudah meninggal 1 Korintus 15 6”. 2. Mengingatkan murid-murid tentang misi yang akan mereka kerjakan Yesus telah mengajar murid-murid-Nya selama tiga tahun. Tetapi dimasa yang singkat itu, Yesus harus mengulang kembali pengajaran yang Dia sampaikan itu kepada mereka dan menjelaskan tentang nubuat kebangkitan yang tertulis dalam Perjanjian Lama Lukas 24 27. Dia juga mengajak mereka untuk segera menjalankan misi pekerjaan-Nya. Tetapi sebelum mereka terburu-buru melakukan hal itu, Yesus mengingatkan untuk menunggu tercurahnya kuasa Roh kudus Kisah Para Rasul 1 4. Kehadiran Roh Kudus menjadi penggenapan janji Allah bahwa setelah Yesus terangkat ke surga Dia akan menghadirkan seorang penolong. Mereka harus dipenuhi Roh kudus sebelum memulai pelayanan mereka di seluruh dunia Lukas 3 21. Yesus mengingatkan para murid-murid-Nya untuk pergi melayani, memuridkan kembali, membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus Kisah 2 38; 22 16; Efesus 4 5; Kolose 2 12, dan mengajar mereka melakukan kehendak Allah. Baca Juga Inilah 6 Pesan Penting Kenaikan Yesus Bagi Orang Percaya 3. Mengajarkan tentang pentingnya tiga unsur utama dalam pelayanan para murid Sebelum terangkat ke surga, Yesus mengajarkan para murid tentang tiga unsur penting yang harus mereka terapkan dalam pelayanannya, yaitu pentingnya komunitas dan kepemimpinan 1 Korintus 12 27, akan muncul penulis-penulis Injil yang dipenuhi Roh Kudus untuk menuliskan Perjanjian Baru sebagai pelengkap kitab Perjanjian Lama yang telah ada, serta pentingnya Perjamuan Kudus Lukas 24 1-35. 4. Menyadarkan para murid bahwa Yesus tetap setia meskipun mereka tidak setia Saat masa-masa penderitaan Yesus, banyak murid yang kemudian menyangkali Dia. Mereka semua lari dan takut. Tak seorang pun yang setia menunggui Yesus saat Dia disalibkan, kecuali kaum perempuan. Dan ketika Yesus menampakkan diri-Nya setelah kebangkitan, Dia ingin menyatakan bahwa Dia telah mengampuni mereka. Mereka merasa malu dan takut atas tindakan pengecut mereka, namun Yesus justru mengampuni dosa mereka. Di saat Yesus bertemu Simon Petrus, tidak kebetulan bahwa Yesus juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada dia sebanyak tiga kali Yohanes 21 1-19. Yesus masih tinggal di bumi selama 40 hari untuk mengajar murid-murid-Nya dan mempersiapkan mereka untuk tugas memberitakan tentang Kristus ke seluruh dunia. Selain itu, Yesus juga melakukan banyak hal-hal lainnya selama kesempatan itu. “Masih banyak hal-hal lain yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus dituliskan itu.” - Yohanes 21 25 Baca Juga Apa Gunanya Kenaikan Yesus Bagi Kita? Kamu diberkati dengan artikel-artikel kami? Mari dukung kami untuk terus menghasilkan konten-konten terbaik di website ini dengan menjadi mitra Buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk. DAFTAR DI SINI Sumber Berbagai Sumber/ Halaman 1
\n khotbah 40 hari setelah kematian
Matius12:40 - '3 hari 3 malam. '. Ini menyebabkan ada orang yang beranggapan bahwa Yesus mati pada hari Kamis, dan bahkan Rabu (karena Ia bangkit pada hari Minggu). Tetapi Mark 15:42 jelas menunjukkan bahwa Yesus mati pada hari Jum'at (Sabat = Sabtu; jadi 'hari menjelang Sabat' = Jum'at). Markus 15:42 - "Sementara itu hari mulai

Khotbah Kristen ibadah syukur 40 hari kematian adalah khotbah atau ceramah yang diberikan dalam ibadah syukur 40 hari kematian seseorang yang telah meninggal khotbah ini, biasanya akan dibahas mengenai arti dari kematian dan kehidupan setelah kematian dalam pandangan agama Kristen, serta diberikan pesan-pesan yang menguatkan iman dan memberikan penghiburan bagi keluarga yang ini juga dapat mengenang kenangan indah yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal, serta memotivasi jemaat untuk hidup dengan lebih bermakna dan memberikan pengaruh positif bagi orang Kristen ibadah syukur 40 hari kematian bertujuan untuk memberikan penghiburan dan menguatkan iman bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan, serta mengingatkan jemaat akan pentingnya menghargai hidup dan menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan keberanian, karena hidup di dunia ini adalah sementara dan kita semua akan menghadap Tuhan suatu saat adalah khotbah ibadah syukur 40 hari kematian agama kristenBacaan Alkitab"Aku adalah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia mati, dan barangsiapa hidup dan percaya kepada-Ku, ia tidak akan mati selama-lamanya." Yohanes 1125-26Saudara-saudara yang dikasihi Yesus Kristus, hari ini kita mengenang hidup seseorang yang telah meninggalkan kita [Nama yang meninggal], namun kita tidak meratapi kepergiannya dengan kesedihan yang mendalam. Sebaliknya, kita bersyukur atas hidup yang telah diberikan oleh Tuhan dan atas kenangan yang ia tinggalkan dalam kehidupan kita. Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari hidup, melainkan awal dari kehidupan yang baru di hadapan kita mengenang hidup seseorang, kita juga mengingatkan diri kita bahwa hidup kita di dunia ini adalah sementara, dan bahwa kita semua akan menghadap Tuhan suatu saat bacaan Alkitab hari ini, kita telah mendengar firman Tuhan yang menjanjikan hidup yang abadi bagi mereka yang percaya dan hidup dalam iman kepada-Nya. Kita yakin bahwa seseorang yang meninggal dunia dan telah menerima keselamatan melalui Yesus Kristus akan hidup selama-lamanya di hadapan meskipun kita yakin akan hidup yang abadi di hadapan Tuhan, kita tetap harus mengenang hidup seseorang yang telah meninggalkan kita. Kita harus mengenang kenangan indah yang ia tinggalkan dalam kehidupan kita dan bersyukur atas hidup yang telah diberikan oleh yang dikasihi Yesus Kristus, marilah kita bersyukur atas hidup yang telah diberikan oleh Tuhan dan mengenang kenangan indah yang ia tinggalkan oleh [Nama yang meninggal] dalam kehidupan kita. Marilah kita memohon pengampunan dan keberkahan dari Tuhan, serta percaya bahwa seseorang yang meninggal dunia dan telah menerima keselamatan melalui Yesus Kristus akan hidup selama-lamanya di hadapan Tuhan. hari ini kami berkumpul di hadapan-Mu untuk mengenang hidup seseorang yang telah berpulang ke hadirat-Mu [Nama yang meninggal]. Kami bersyukur atas hidup yang telah diberikan oleh-Mu dan atas kenangan yang ia tinggalkan dalam kehidupan percaya bahwa seseorang yang meninggal dunia dan telah menerima keselamatan melalui Yesus Kristus akan hidup selama-lamanya di hadapan-Mu. Kami memohon agar [Nama yang meninggal] yang telah berpulang dapat beristirahat dengan damai di dalam hadirat-Mu, dan mendapatkan tempat yang layak di kami tahu bahwa hidup kami di dunia ini adalah sementara, dan bahwa kami semua akan menghadap-Mu suatu saat nanti. Berikanlah kami kekuatan untuk menjalani hidup kami dengan penuh kesabaran dan keberanian, dan jangan biarkan kami tergoda oleh godaan dunia yang fana nama Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Disadurdari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juli 2014 Baca: 1 Tesalonika 4:13-18 " Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia." 1 Tesalonika 4:14 Kematian seringkali menjadi sebuah berita yang menakutkan dan juga momok yang sangat mengerikan bagi Seorang ibu sangat berduka karena kematian anak lelaki satu – satunya. Ia menangis sepanjang waktu meratapi nasibnya. Ia pergi kepada orang tua yang bijak di kampungnya dan berkata ”aku tidak akan pernah bahagia kecuali anakku hidup kembali”. Orang tua bijak itu menasihati si ibu ”pergilah lalu ambillah satu jeruk dari sebuah rumah yang tidak pernah mengalami kekusahan/kedukaan”. Ibu itupun pergi, ia berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Memasuki rumah demi rumah. Bahkan ia pergi ke tempat yang jauh dari kampungnya. Ia memasuki setiap rumah dan mendapati bahwa setiap rumah punya kesusahannya sendiri bahkan ada yang mengalami dukacita lebih hebat daripadanya. Akhirnya ibu itu memutuskan untuk kembali kepada sang orang tua bijak. Ajaibnya ia tidak lagi bersedih seperti sebelumnya. Ia memang sangat kehilangan tapi dari perjalanannya itu ia menyadari bahwa tidak seorangpun kebal terhadap kematian dan dukacita. Sama seperti angin taufan yang hebat mengguncang perahu para murid di Danau Galilea, demikian juga kesulitan hidup, dukacita, kegagalan dapat mengguncang hidup kita. Meski demikian pembacaan kita ini menyampaikan 3 hal yang menjadi ungkapan syukur dan sukacita bagi kita Pertama, segala sesuatu terjadi ada dalam rencana Allah. Pada ayat 22, Yesus sendiri yang memilih rute perjalanan untuk berlayar melalui Danau. Rute yang dipilih Yesus, jalan – jalan yang ditunjukann Tuhan bisa saja penuh bahaya dan resiko tetapi dalam bahaya itu Yesus menyatakan kuasaNya dan mengajar para murid agar bertumbuh dalam hal percaya. Itulah sebabnya hari ini kita bersyukur sebab kita mengimani bahwa jalan – jalan Tuhan meskipun terkadang sukar namun penuh damai. Rencana Tuhan meskipun sulit dimengerti namun selalu indah. Kedua, kehadiran Yesus menjamin kelangsungan dan keselamatan hidup para murid. Pada ayat 23 dikatakan bahwa Yesus tertidur ketika taufan menghantam perahu mereka. Para murid yang ketakutan membangunkan Yesus. Para murid merasa mereka pasti binasa. Badai itu membuat iman dan harapan para murid lenyap seketika padahal mereka selalu bersama Yesus dan menyaksikan sendiri bagaimana Yesus menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Seringkali badai hidup membuat kita kecewa, mengguncang iman kita. Kita bertanya – tanya kepada Tuhan “mengapa ini terjadi?”. Kita mengira Tuhan tertidur. Sesungguhnya tidak demikian saudaraku. Sikap Yesus yang tertidur dalam perahu adalah cara Tuhan agar para murid belajar mempercayakan diri secara total kepada Tuhan. Dan kita tahu akhir dari kisah yang tidak asing bagi kita. Yesus menghalau badai itu. Saudaraku, Yesus yang sama juga hadir di tengah kehidupan kita dan di tengah kehidupan Keluarga terkasih kita yang bersyukur meskipun berduka. Yesus tetap menyertai selama 40 hari dukacita keluarga bahkan sepanjang kehidupan keluarga dan kita semua. Adakalanya kita merasa Yesus tertidur, tapi percayalah, justru dalam masa – masa itu, Ia mau kita bertumbuh dalam iman dan harap kepadaNya. Ketiga, krisis kehidupan merupakan kesempatan mengenal Yesus dan kasihNya. Setelah badai itu berlalu, Yesus bertanya kepada para murid “Di manakah kepercayaanmu?” Pertanyaan ini bukan sekedar teguran karena pertanyaan ini mengandung pengajaran supaya para murid mengenal Yesus dengan sungguh – sungguh. Mengenal Yesus yang memiliki kuasa menghalau badai sebesar apapun. Hari ini, sesudah 40 hari, kita tetap bersyukur bersama keluarga sebab di dalam krisis dan dukacita keluarga, pertolongan Tuhan semakin besar. KasihNya tetap memelihara keluarga. Bersyukurlah senantiasa kepada Tuhan. Lanjutkanlah perjalanan hidup bersama Tuhan. Perjalanan ini memang tidak mudah, penuh resiko dan bahaya. Ujian bisa datang silih berganti. Hidup ibadat kapal yang terombang – ambing di tengah badai dan membuat kita tidak berdaya. Tapi kita tidak sendirian. Ia hadir bagi kita. Ia Allah yang peduli dan mengerti. Dalam Dia, dukacita kita menjadi ungkapan syukur. Amin. Tuhan memberkati. KaryaAllah yang tinggi setelah Yesus mati dan dikuburkan adalah kebangkitan Yesus pada hari ketiga. Hal ini dibuktikan dengan kubur yang sudah kosong (Markus 16:1-9). Allah sangat mengasihi Maria Magdalena dan teman-temannya. Pada waktu mereka pergi ke kubur, mereka tahu ada yang menghalangi mereka, yaitu batu besar. JAKARTA – Mayoritas umat Muslim di Indonesia dan Malaysia mengadakan tahlilan untuk mendoakan orang yang baru saja meninggal. Ini biasa dilakukan pada hari pertama kematian sampai hari ketujuh, lalu ada pula yang melakukannya sampai hari ke-40. Beberapa ada yang mengatakan tahlilan dilakukan karena arwah orang tersebut masih ada selama 40 Pusat Studi Alquran PSQ, Prof M. Quraish Shihab mengatakan arwah seseorang yang baru saja meninggal akan pergi ke alam barzakh. Di alam barzakh, mereka akan menunggu sampai hari kiamat tiba lalu pergi ke padang mahsyar.“Bisa jadi itu merupakan kesan kita bahwa dia seakan-akan ada. Tidak harus itu. Masa kita harus katakan dia di tengah kita sehingga dia tidak pergi ke alam barzakh? Kita enggak di alam barzakh, kita di dunia,” kata Quraish Shihab dalam video di kanal Youtube Najwa Shihab bertema Bekal Menuju Ilahi Tanda-Tanda arwah masih ada selama 40 hari setelah meninggal adalah ucapan atau ungkapan. Ungkapan tersebut untuk menggambarkan suasana selama 40 hari itu seakan-akan dia yang meninggal masih berada di sekitar keluarga yang ditinggalkan. Sementara terkait dengan tahlilan, kata dia itu merupakan budaya. “Iya itu budaya, mau adakan setiap hari boleh, lima hari boleh. Umat Islam di banyak tempat memilih hari ketiga, ketujuh, ke empat puluh,” ujar ada larangan untuk melakukan tahlilan. Namun, tidak ada pula anjuran untuk melakukannya. Quraish Shihab mengatakan itu yang menjadikan sementara orang mengatakan karena Rasulullah SAW tidak mengamalkan tidak usah amalkan. Ada pula yang mengatakan apa yang tidak diamalkan Rasulullah SAW tidak harus ditinggalkan.“Jadi jalan tengahnya yang mau silahkan yang enggak mau silahkan. Paling penting, doakan dia kapan dan dimanapun,” kata dia. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

Mengutipbuku Khotbah: Persiapan, Isi, Bentuk yang ditulis De Jong S. Dr (2008), Kenaikan Isa Almasih atau Yesus Kristus diperingati pada hari ke-40 sesudah Paskah. Peringatan ini selalu jatuh pada hari Kamis. Setelah mati di kayu salib, Yesus dikuburkan di sebuah makam baru. Pada hari yang ketiga, kubur Yesus kosong karena Dia sudah bangkit.

-Premièrement, c’est une pratique d’origine pharaonique. Les pharaons l’avaient initiée et propagée au sein des autres peuples. C’est une innovation condamnable, sans fondement en Islam, et contraire à ce qui a été rapporté de façon sûre d’après le Prophète صلى الله عليه وسلم à savoir qu’il a dit quiconque introduit dans notre affaire quelque chose qui lui est étranger le verra rejeter » rapporté par Al Boukhari, 2697 et par Muslim 1718 -Deuxièmement, rendre hommage au mort dans le cadre d’une oraison funèbre prononcée en public et entachée d’exagération, comme c'est le cas de nos jours, n’est pas permis. Ceci s’atteste dans ce qui a été rapporté par Ahmad et Ibn Madja et vérifié par al-Hakim d’après un hadith d’Abd Allah ibn Abi Awfa selon lequel Le Messager d’Allah صلى الله عليه وسلم a interdit les hommages exagérés rendus aux morts » C’est parce que cela revient à évoquer des qualités pour lesquelles le défunt était souvent honoré, à réanimer les douleurs et à accentuer la tristesse. Quant à l’hommage spontané que l’on rend à quelqu’un au passage du cortège funèbre dans le but de faire connaître les grandes œuvres du défunt, il ressemble aux élégies que certains compagnons avaient dédiées aux tués d’Uhud. Et cela est permis, en vertu de ce qui a été rapporté de façon sûre d’après Anas ibn Malick radhiallahu aanhu Ils les Compagnons étaient passés près de la dépouille mortelle de quelqu’un et avaient dit du bien de lui. A quoi le Prophète صلى الله عليه وسلم avait répondu en disant C’est confirmé ». Et puis ils étaient passés près d’une autre dépouille mortelle et en avaient dit du mal. A quoi le Prophète صلى الله عليه وسلم avait répondu en disant C’est confirmé ». Alors, Omar ibn al-Khattab radhiallahu aanhu a dit qu’est ce qui est confirmé ? » Le Prophète صلى الله عليه وسلم lui dit Quand vous aviez dit du bien du premier mort, on a confirmé son accession au paradis et quand vous aviez dit du mal du second on a confirmé son entrée en enfer, puisque vous êtes les témoins d’Allah sur terre » rapporté par al-Boukhari et par Mouslim. Majmu' fatawa wamaqalaat mutanawwia vol. 13, p. 398. ✅ Publié par Cheikh 'Abdel-'Azîz Ibn 'Abdi-llâh Ibn Bâz - الشيخ عبدالعزيز بن عبدالله بن باز
.